Terpenjaraku dalam belenggu ilusi ..
Luka lama kiranya hendak berdarah kembali ..
Memangnya kau siapa … ?
Begitu lancangnya menyerta setiap langkah …
Mendistorsi fikiran …
Mengilusi penglihatan …
Mengatur sepak terjang …
Apa wewenangmu … ?
Seenaknya saja putuskan dawai simfoniku ..
Atau memang aku sendiri yang memutus tanpa sadar .. ?
Lancangnya kau mengacauku bernyanyi ..
Atau memang akulah satu-satunya pengacau itu…?
Ah … Pergi …. !
Pergi … !
Aku bilang : Pergi …..!!!
Pergi .. Pergi ……. Dan tak usah kembali …..
Huh … Hardikan tiada makna …. !!
Tanpa kusuruh pergi … memang sudah lama pergi
Tanpa kusuruh menjauh … memang sudah raib di pelupuk mata ..
Tanpa harus ku hardik … memang dari dulu kau telah memejam mata ..
Bahkan “ selamat tinggal “ pun terlalu lambat untukmu …
“ Selamat jalan “ pun tak berdaya di hadapanmu …
Hanya saja .. “ coretan “ itu yang tak kunjung terhapus ..
Meski mati-matian berusaha menghapusnya ..
Meski ku robek-robek ..
Meski ku bakar …
Ya …
Coretan itu tetap saja tak terhapuskan ….
Thursday Night
0 comments
Posting Komentar