Jilid IV ( End )
Sampai di sini ku memerdu lagu ..
Mendendang kasidah kalbu …
Saatnya melobi angin lalu …
Andai diperkenankan ..
Tentulah ku rubah beberapa episode dalam risalah …
Memastikan “ coretan “ abu-abu itu tak pernah diguratkan …
Dengan bengis angin itu terus pergi tanpa kembali…
Sambil berbisik : “ coretan itu abadi ..!,
Hanya sang penggurat yang bisa memberi
jawaban “ …
Itulah pepatah angin lalu …
Ku fikir aku akan menemukan jawaban …
Lihatlah …
Telah ku sediakan kertas putihku ..
Sudikah kau memberitahukannya … ?
Sampai ku tahu ..
Bahwa yang ku tulis adalah “ surat jingga “ untukmu …
Friday Night
0 comments
Posting Komentar