Entah kenapa baru-baru ini sayah mulai hobi "ngintip" masa depan bersama orang-orang futuris. Gara-gara terprovokasi sama tulisannya Jalaluddin Rakhmat di Islam Alternatif sama Islam Aktual, akhirnya sayah mulai berkenalan dengan para dedengkot futuris dunia kaya mbah Alvin Toffler yang punya Future Shock dan The Third Wave, John Naissbit dan Patricia Aburdene yang pada tahun 80-an mempopulerkan globalisasi 3F (Food, Fashion, Fun) dalam Megatrends 2000 , dll. Akhirnya sayah pun tidak lagi jadi orang yang romantis lagi yang suka memutar balik arah jarum jam buat menjarah masa lalu, agaknya "ngintip" masa depan juga memang mengasyikan (setiap yang namanya ngintip emang asyik !) ......
Setiap orang memang memiliki cara pandang masing-masing dalam menyikapi masa depan. Mayoritas kita memang tidak mau repot-repot mikirin hal semacam itu, sekarang ya sekarang, kemaren ya kemaren, besok ya besok ..., ngapain dipikirin, just the way it is - dalam bahasa Celine Dion. Paradigma semacam ini seolah mengesankan tidak adanya relasi kronikal yang sistemik antara masa lalu, sekarang dan masa depan yang bisa dicarikan sintesanya. Dalam pembacaan Alvin Toffler, masyarakat kita sekarang memang tidak siap mikirin masa depan. Apa pasal ?, mereka memang sedang berada di ambang "kegalauan" dan memang sulit buat "move on" ... fu..fu .., sebelum "ngintip", ada baiknya kita tengok kanan-kiri dan belakang dulu. Sebagai "epigraf", sejenak kita simak uraian sejarah singkat peradaban manusia dari mbah Alpin Toppler berikut ini : ...
Sebuah peradaban baru sedang muncul dalam kehidupan kita. Peradaban baru ini memberi manusia gaya-gaya baru, cara bekerja, mencintai, dan hidup yang makin berubah, sosial ekonomi baru, konflik politik baru, dan yang terpenting adalah sebuah kesadaran yang juga berubah.
Tanpa benar-benar kita sadari, kita sesungguhnya sedang terikat dalam pengembangan sebuah peradaban baru. Inilah makna gelombang ke tiga ( Third Wave ). Sampai sekarang umat manusia telah melampaui dua gelombang besar. Gelombang pertama perubahan, revolusi pertanian (8000 tahun silam), membutuhkan waktu ribuan tahun untuk terjadi. Gelombang kedua yitu bangkitnya peradaban industri (abad 16-17), hanya membutuhkan waktu 300 tahun. Sekarang sejarah lebih akseleratif, dan cenderung mrnunjukan bahwa Gelombang ketiga akan menyapu bersih sejarah dan melangsungkan diri selama beberapa dekade.
Mengenai karakteristik masing-masing gelombang perdaban, secara umum dapat digambarkan seperti di bawah ini ( ane sarikan dari "the Third Wave" ) :
1. Gelombang Pertama ( First Wave )
Gelombang pertama adalah peradaban agrikutur / pertanian (agricultural civilization) yang dimulai sekitar 8000 SM. sampai tahun 1650-1750 M. ketika setiap orang bisa membuat produk sendiri untuk mereka konsumsi. Di Yunani dan Romawi, terdapat embrio "pabrik produksi" yang cukup masif. penggalian minyak misalnya, sudah dilakukan sejak 400 SM. di salah satu pulau di Yunani dan sekitar 100 M di Burma. Secara umum karakteristik peradaban ini adalah :
a. Tanah (the land) menjadi basis ekonomi, kehidupan, kultur, struktur keluarga, dan politik. Ekonomi di-desentralisasi dan kehidupan diorganisir di kampung masing-masing.
b. Konflik dalam bentuknya yang baru muncul di kalangan para petani. Siapa pemilik tanah ini ?, siapa yang berhak menggunakan air yang tersedia ini ?. Komunitas pun membuat beberapa peraturan untuk mengatasi hal semacam ini.
c. Sumber kekuatan dan energi. Peradaban gelombang pertama mengambil energi dari "baterai alami" yang dapat diperbaharui seperti tenaga manusia dan hewan atau dari matahari, udara, air, dst. Hutan-hutan "dibabat" untuk memasak, hewan-hewan digunakan untuk membajak lahan.
d. Penemuan: masyarakat gelombang pertama telah memanfa'atkan beberapa penemuan, diantaranya seperti roda pemutar, baji (pemotong kayu), ketapel, pemeras anggur, pengungkit, dst.
e. Perdagangan: pada masa masyarakat gelombang pertama, barang-barang yang ada merupakan hasil kerajinan tangan. Pelebaran wilayah oleh para saudagar dagang telah membentuk serikat dagang feodal di barat. Serikat-serikat ini membuka rute dagang di seluruh dunia, mengorganisir konvoi kapal layar dan kafilah onta. Mereka menjual kaca, kertas, sutra, anggur, teh, kulit wol, dll.
f. Komunikasi: semua kelompok manusia, dari semanjak masa primitif hingga sekarang, menggunakan sistem komunikasi "face to face" dan "person to person". Namun meski demikian sistem memang dibutuhkan untuk mengirim pesan melintasi ruang dan waktu. Orang persia kuno menggagas "pos memanggil / call-post" dengan membangun sebuah tower yang menempatkan seseorang yang bersuara nyaring di atasnya untuk kemudian meneriakan pesan antar tower. Bangsa Romawi mengembangkan sistem komunikasi yang disebut "cursus publicus". Antara tahun 1305 sampai akhir 1800-an, mulai dikembangkan sistem pengiriman pesan menggunakan jasa kuda (ponny express) di seluruh Eropa.
g. Produk dan Sistem Konsumen Pasar: hingga revolusi industri, seluruh produk makanan, perabotan dan layanan yang diproduksi oleh manusia dikonsumsi oleh sang produser sendiri, sanak famili mereka atau sebagian elit kecil yang berusaha "menggaet" barang surplus untuk mereka gunakan.
h. Ada tiga penemuan pada masa ini yang ikut melandasi peradaban Gelombang kedua : Jam yang akurat, percetakan, dan pengembangan alat-alat pertanian yang menjurus kepada perkembangan metalurgi, khususnya besi dan baja.
Bersambung .... ke part 2
Setiap orang memang memiliki cara pandang masing-masing dalam menyikapi masa depan. Mayoritas kita memang tidak mau repot-repot mikirin hal semacam itu, sekarang ya sekarang, kemaren ya kemaren, besok ya besok ..., ngapain dipikirin, just the way it is - dalam bahasa Celine Dion. Paradigma semacam ini seolah mengesankan tidak adanya relasi kronikal yang sistemik antara masa lalu, sekarang dan masa depan yang bisa dicarikan sintesanya. Dalam pembacaan Alvin Toffler, masyarakat kita sekarang memang tidak siap mikirin masa depan. Apa pasal ?, mereka memang sedang berada di ambang "kegalauan" dan memang sulit buat "move on" ... fu..fu .., sebelum "ngintip", ada baiknya kita tengok kanan-kiri dan belakang dulu. Sebagai "epigraf", sejenak kita simak uraian sejarah singkat peradaban manusia dari mbah Alpin Toppler berikut ini : ...
Sebuah peradaban baru sedang muncul dalam kehidupan kita. Peradaban baru ini memberi manusia gaya-gaya baru, cara bekerja, mencintai, dan hidup yang makin berubah, sosial ekonomi baru, konflik politik baru, dan yang terpenting adalah sebuah kesadaran yang juga berubah.
Tanpa benar-benar kita sadari, kita sesungguhnya sedang terikat dalam pengembangan sebuah peradaban baru. Inilah makna gelombang ke tiga ( Third Wave ). Sampai sekarang umat manusia telah melampaui dua gelombang besar. Gelombang pertama perubahan, revolusi pertanian (8000 tahun silam), membutuhkan waktu ribuan tahun untuk terjadi. Gelombang kedua yitu bangkitnya peradaban industri (abad 16-17), hanya membutuhkan waktu 300 tahun. Sekarang sejarah lebih akseleratif, dan cenderung mrnunjukan bahwa Gelombang ketiga akan menyapu bersih sejarah dan melangsungkan diri selama beberapa dekade.
Mengenai karakteristik masing-masing gelombang perdaban, secara umum dapat digambarkan seperti di bawah ini ( ane sarikan dari "the Third Wave" ) :
1. Gelombang Pertama ( First Wave )
Gelombang pertama adalah peradaban agrikutur / pertanian (agricultural civilization) yang dimulai sekitar 8000 SM. sampai tahun 1650-1750 M. ketika setiap orang bisa membuat produk sendiri untuk mereka konsumsi. Di Yunani dan Romawi, terdapat embrio "pabrik produksi" yang cukup masif. penggalian minyak misalnya, sudah dilakukan sejak 400 SM. di salah satu pulau di Yunani dan sekitar 100 M di Burma. Secara umum karakteristik peradaban ini adalah :
a. Tanah (the land) menjadi basis ekonomi, kehidupan, kultur, struktur keluarga, dan politik. Ekonomi di-desentralisasi dan kehidupan diorganisir di kampung masing-masing.
b. Konflik dalam bentuknya yang baru muncul di kalangan para petani. Siapa pemilik tanah ini ?, siapa yang berhak menggunakan air yang tersedia ini ?. Komunitas pun membuat beberapa peraturan untuk mengatasi hal semacam ini.
c. Sumber kekuatan dan energi. Peradaban gelombang pertama mengambil energi dari "baterai alami" yang dapat diperbaharui seperti tenaga manusia dan hewan atau dari matahari, udara, air, dst. Hutan-hutan "dibabat" untuk memasak, hewan-hewan digunakan untuk membajak lahan.
d. Penemuan: masyarakat gelombang pertama telah memanfa'atkan beberapa penemuan, diantaranya seperti roda pemutar, baji (pemotong kayu), ketapel, pemeras anggur, pengungkit, dst.
e. Perdagangan: pada masa masyarakat gelombang pertama, barang-barang yang ada merupakan hasil kerajinan tangan. Pelebaran wilayah oleh para saudagar dagang telah membentuk serikat dagang feodal di barat. Serikat-serikat ini membuka rute dagang di seluruh dunia, mengorganisir konvoi kapal layar dan kafilah onta. Mereka menjual kaca, kertas, sutra, anggur, teh, kulit wol, dll.
f. Komunikasi: semua kelompok manusia, dari semanjak masa primitif hingga sekarang, menggunakan sistem komunikasi "face to face" dan "person to person". Namun meski demikian sistem memang dibutuhkan untuk mengirim pesan melintasi ruang dan waktu. Orang persia kuno menggagas "pos memanggil / call-post" dengan membangun sebuah tower yang menempatkan seseorang yang bersuara nyaring di atasnya untuk kemudian meneriakan pesan antar tower. Bangsa Romawi mengembangkan sistem komunikasi yang disebut "cursus publicus". Antara tahun 1305 sampai akhir 1800-an, mulai dikembangkan sistem pengiriman pesan menggunakan jasa kuda (ponny express) di seluruh Eropa.
g. Produk dan Sistem Konsumen Pasar: hingga revolusi industri, seluruh produk makanan, perabotan dan layanan yang diproduksi oleh manusia dikonsumsi oleh sang produser sendiri, sanak famili mereka atau sebagian elit kecil yang berusaha "menggaet" barang surplus untuk mereka gunakan.
h. Ada tiga penemuan pada masa ini yang ikut melandasi peradaban Gelombang kedua : Jam yang akurat, percetakan, dan pengembangan alat-alat pertanian yang menjurus kepada perkembangan metalurgi, khususnya besi dan baja.
Bersambung .... ke part 2
0 comments
Posting Komentar